Selasa, 19 Juni 2012

Pentingnya Bahasa Arab


# Imam Syafi'i berkata "Manusia tidak menjadi bodoh dan berselisih pahan kecuali lantaran mereka me ninggalkan bahasa arab dan lebih mengutamakan konsep Aristoteles"

# Di masa lampau, bahasa arab sangat mendapatkan tempat di hati kaum muslimin. Ulama', bahkan Khalifah tidak melihatnya dengan sebelah mata. Fashahah [kebenaran dalam berbahasa] dan ketajaman lidah dalam berbahasa menjadi salah satu indikasi keberhasilan orang tua dalam mendidik anaknya saat masih kecil.

# Yang cukup memprihatinkan adalah, para orang tua kurang mendorong anak-anaknya agar dapat menekuni bahasa arab.


dari berbagai sumber. yufid.com


Sedikit Info ::
Bagi yang tertarik untuk belajar bahasa arab online, coba deh klik ini >> (click click)
Semoga bermanfaat!! ;)

Keistimewaan Bahasa Arab


1. Bahasa Arab adalah bahasa Al-Qur'an. Allah berfirman :

إنا جعلناه قرآناً عربياً لعلكم تعقلون
"Sesungguhnya kami menjadikan Al-Qur'an dalam Bahasa Arab supaya kamu memahami[nya]" Az Zukhruf : 3

2. Bahasa arab adalah bahasa nabi Muhammad -shallallahu 'alaihi wa sallam- dan bahasa verbal para sahabat. Hadits-hadits Nabi yang sampai kepada kita dengan berbahasa arab. Demikian juga kitab-kitab fiqih, tertulis dengan bahasa ini. Oleh karena itu, penguasaan bahasa arab menjadi pintu gerbang dalam memahaminya.

3. Susunan kata bahasa arab tidak banyak. Kebanyakan terdiri atas susunan 3 huruf saja. Ini akan mempermudah pemahaman dan pengucapannya.

4. Indahnya kosakata Arab. Orang yang mencermati ungkapan dan kalimat dalam bahasa arab, ia akan merasakan sebuah ungkapan yang indah dan gamblang, tersusun dengan kata-kata yang ringkas dan padat.

5. Dapat menambah kecerdasan. karena, ketika kita mempelajari bahasa arab ataupun membaca tulisan berbahasa arab, otak kita akan memproses apa yang kita baca dan lihat. Kita dituntut untuk menganalisis tiap kata yang ada. Kedudukannya, fungsinya, dan juga harokatnya.
Dan inilah mengapa mempelajari bahasa arab dapat meningkatkan kecerdasan. ;)

jadi,, Ayo Berbahasa Arab!! ;)

SPEAK ARABIC ?

WHY NOT?? (=

dari berbagai sumber. yufid.com


Sedikit Info ::
Bagi yang tertarik untuk belajar bahasa arab online, coba deh klik ini >> (click click)
Semoga bermanfaat!! ;)

Tahukah Kalian??

Tahukah kalian?

1. Bahwa kata 'Side' (Kamu) (bahasa sasak [lombok]) berasal dari kata "سيد" (Tuan) ?
2. Bahwa kata 'Jerapah' Berasal dari kata "زرافة" ?
3. Bahwa kata 'Cat' (kucing) berasal dari kata "قط" ?

Senin, 18 Juni 2012

Syair


Imam Asy-Syafi'iy rahimahullah mengatakan:

 شَكَوْتُ إلَى وَكِيعٍ سُوءَ حِفْظِي
 فَأرْشَدَنِي إلَى تَرْكِ المعَاصي
 وَأخْبَرَنِي بأَنَّ العِلْمَ نُورٌ
 ونورُ الله لا يهدى لعاصي 


"Aku mengadu kepada Waki' (yaitu Waki' bin Al-Jarraah Ar-Ru'aasy, guru Imam Asy-Syafi'i) tentang buruknya hafalanku ;
Ia membimbingku agar aku meninggalkan maksiat
Ia kabarkan kepadaku bahwa 'ilmu adalah cahaya
dan cahaya Allah tidak diberikan kepada pelaku maksiat"


Teguran Keras terhadap kekeliruan dalam Berbahasa

Berbahasa yang baik dan benar sudah menjadi tradisi generasi Salaf. Oleh karena itu, kekeliruan dalam pengucapan ataupun ungkapan yang tidak seirama dengan kaidah bakunya dianggap sebagai cacat, yang mengurangi martabat di mata orang banyak. Apalagi bila hal itu terjadi pada orang yang terpandang. Ibnul Anbari menyatakan: "Bagaimana mungkin perkataan yang keliru dianggap baik…? Bangsa Arab sangat menyukai orang yang berbahasa baik dan benar, memandang orang-orang yang keliru dengan sebelah mata dan menyingkirkan mereka”.

 Umar bin Khaththab pernah mengomentari cara memanah beberapa orang dengan berucap:
"Alangkah buruk bidikan panah kalian". Mereka menjawab:

” قَوْمٌ مُتَعَلِّمِيْنَ نَحْنُ "

(kami adalah para pemula),

maka Umar berkata, ”Kesalahan berbahasa kalian lebih fatal menurutku daripada buruknya bidikan kalian…

 Seharusnya : نَحْنُ قَوْمٌ مُتَعَلِّمُوْنَ. :)

(Al Malahin, karya Ibnu Duraid Al Azdi, hlm. 72.)

Sumber : almanhaj.or.id

4 Nama Nabi

Tahukah engkau saudariku? Ternyata hanya ada 4 Nabi kita (yang disebutkan namanya dalam Al-Qur’an dan Sunnah) yang memiliki nama dari bangsa Arab murni, yaitu nabi kita Muhammad shallallahu’alaihi wa sallam, Shalih, Syu’aib dan Hud. Adapun nama-nama nabi lainnya merupakan nama ‘ajam (asing). Dan secara kaidah bahasa arab, antara nama asli Arab dan nama asing memberikan konsekuensi yang berbeda, yaitu untuk nama asing dalam penggunaannya tidak boleh diberi tanda tanwin. Masih penasaran? Ayo belajar bahasa arab…!! ;)


Sumber : muslimah.or.id

‘Afwan Jiddan (??)

Kalimat yang satu ini, rasanya sudah menjadi sebuah perkataan umum yang merebak dimana-mana. Secara kata perkata, memang terlihat benar, karena ‘afwan berarti maafkan aku, sedangkan jiddan artinya sungguh-sungguh/benar-benar.

Tahukah engkau saudariku, ternyata kalimat ‘afwan jiddan tidak dikenal dalam bahasa arab yang benar. Ini sama seperti seseorang yang belajar bahasa Inggris kemudian mengatakan, “My watch is dead”. Secara kata perkata memang benar, namun secara penggunaan bahasa asalnya, kalimat tersebut bukanlah kalimat yang benar.

Kata ‘afwan itu sendiri sebenarnya sudah merupakan sebuah permintaan maaf yang sangat. Jika dirinci, kata ‘afwan mempunyai kalimat lengkap Asta’fika yang artinya aku benar-benar minta maaf kepadamu. Nah, berarti maksud orang yang mengatakan‘afwan jiddan bahwa ia minta maaf dengan sungguh-sungguh sebenarnya sudah diwakilkan dengan kata ‘afwan itu sendiri. Adapun kata dalam bahasa arab lainnya yang berarti maaf adalah aasif. Dan untuk kata ini (aasif) tidak terkandung makna permintaan maaf dengan sungguh-sungguh.

 SUmber : muslimah.or.id

Bolehkah Belajar Bahasa Asing??



Syaikh 'Utsaimin -rahimahullah- ditanya :

"Apa pendapat anda jika seorang penuntut 'ilmu mempelajari bahasa inggris, terlebih lagi jika dia mempelajarinya untuk berdakwah di jalan Allah??"

Syaikh 'Utsaimin menjawab : 

 "Menurut saya, tidak diragukan lagi bahwa mempelajari bahasa Inggris merupakan salah satu sarana, dan sarana tersebut akan menjadi sarana yang baik jika memiliki tujuan yang baik, dan akan menjadi sarana yang membinasakan jika tujuannya buruk. Akan tetapi, yang perlu dihindari adalah menjadikan bahasa Inggris sebagai pengganti bahasa Arab, karena sesungguhnya menggantikan kedudukan bahasa Arab yang merupakan bahasa al-Quran dan juga bahasa yang paling mulia dengan bahasa Inggris adalah sebuah keharaman. Telah diriwayatkan dari salah seorang salaf (yaitu ‘Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu -ed) tentang larangan bercakap-cakap menggunakan bahasa orang kafir. Adapun jika digunakan sebagai sarana dakwah, maka tidak diragukan lagi bahwa terkadang hal tersebut menjadi wajib. Saya pun terkadang berangan-angan seandainya saya mempelajari bahasa Inggris dan pada sebagian waktu aku sangat butuh untuk menggunakan bahasa Inggris, sampai-sampai penerjemah tidak dapat mengungkapkan maksud hati saya secara sempurna". (Kitabul ‘Ilmi, hlm.116)

Sumber : muslimah.or.id

Sabtu, 16 Juni 2012

Cinta dan Benci Sewajarnya..


Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam besabda :

أحبِب حبيبَك هونًا ما،
 عسى أن يكونَ بغيضَك يومًا ما
 وأبغِض بغيضكَ هونًا ما
 عسى أن يكونَ حبيبَك يومًا ما

"Cintailah orang yang kamu cintai sewajarnya,
boleh jadi pada suatu hari kelak ia akan menjadi orang yang engkau benci.
Dan, bencilah orang yang kau benci sewajarnya,
boleh jadi pada suatu hari kelak ia akan menjadi orang yang engkau cintai.” 

 HR. Muslim (II/37 an-Nawawi) dan lainnya dari Hadits Tamim ad-dari radhiyallahu ‘anhu.

Jawaban bagi orang yang mengucapkan "Uhibbuka/ki fillaah"


Jawaban bagi orang yang mengucapkan "Uhibbuka/ki fillah" :

أحبك الله الذي أحببتني له

“Semoga Allah mencintai kamu yg cinta kepadaku karenaNya.” 

 HR. Abu Dawud 4/333. Al-Albani menyatakan hadits tersebut hasan dalam Shahih Sunan Abi Dawud 3/965.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...